Jumat, 11 November 2011

Potensi Destilat Low Density Polyethilene dan Polypropilene Sebagai Bahan Bakar


Plastik
Adalah polimer rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan...

 di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut. Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

Proses Pembuatan Plastik
Bahan dasar plastik atau polimer sebenarnya dari produk samping proses cracking minyak bumi yang setelah melalui proses polimerisasi menghasilkan polimer. Biasanya berbentuk bubuk putih. Setelah proses lebih lanjut akan dihasilkan produk jadi plastik.
Jenis Plastik
Plastik dapat digolongkan berdasarkan :
     A.  Sifat fisikanya
     1.    Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur ulang atau dicetak lagi dengan proses     pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), Akrilonitil Butadiena Stiren (ABS), polikarbonat (PC).
2    2.     Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur ulang atau dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida.

    B.  Kinerja dan penggunaanya
      1.    Plastik komoditas
     a.    Sifat mekanik tidak terlalu bagus.
     b.  Tidak tahan panas.
c.   Contohnya: - Polietilena (PE).
                        - Polistiren (PS).
                        - Akrilonitil Butadiena Stiren (ABS).
                        - Polimetil Metakrilat (PMMA).
                        - Stirena Akrilonitil (SAN).
   2.    Plastik teknik
       a.   Tahan panas, temperatur operasi di atas 100°C.
      b.  Sifat mekanik bagus.
c.   Contohnya:  Poliamid (PA), Polikarbonat (PC).
     d.  Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik.


    3.    Plastik teknik khusus
      a.   Temperatur operasi di atas 150°C.
      b.  Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kg/cm²).
c.   Contohnya: -  Polyester Staple Fibers (PSF).
                -    Polyethersulfone (PES).
                -    Polyamide Imide (PAI) .
                -    Polyadenosyl Ribose (PAR).
Pengertian Polietilena
Polietilena adalah plastik yang paling sederhana dan juga paling murah. Selain itu tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun. Oleh karena itu, polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termoplastik yang digunakan secara luas oleh konsumen produk sebagai kantong plastik banyak digunakan untuk pembungkus makanan, kantong plastik, jas hujan, ember, panci, dan sebagainya.. Berdasarkan data dari Wikipedia Indonesia : Sekitar 60 juta ton plastik jenis polietilena diproduksi setiap tahunnya.
            Secara kimia, PE sangat inert dan tidak larut dalam larutan apapun dalam suhu kamar, tetapi dapat menggembung dalam cairan hidrokarbon (seperti: minyak tanah, bensin) & karbon tetraklorida. Selain itu, PE tahan terhadap asam (seperti: cuka, air aki) dan basa ( NaOH, Deterjen) tetapi rusak oleh asam nitrat pekat yaitu lebih dari 86 %.
            Jika PE dipanaskan secara kuat maka ikatannya menjadi silang, diikuti pemutusan ikatan secara acak pada suhu lebih tinggi, tapi tidak terjadi pada depolimerisasi.Depolimerisasi adalah upaya untuk mendapatkan kembali senyawa dasar polimer plastik. Karena ikatan itulah, PE di bedakan menjadi dua jenis : LDPE (Low Density Polyethelene) dan HDPE (High Density Polyethelene). LDPE bersifat lebih plastis, ikatannya tidak rapat dan rantainya bercabang. Sedangkan HDPE bersifat kaku, ikatannya rapat dan rantainya lurus.
Pengertian Polipropilena
Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo plastik yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil (contohnya tali, pakaian dalam termal, dan karpet), alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer. Polimer adisi yang terbuat dari monomer propilena, permukaannya tidak rata serta memiliki sifat resistan yang tidak biasa terhadap kebanyakan pelarut kimia, basa dan asam.
            Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Jenis Polipropilena (PP) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
Prosedur
     A.  Menghimpun plastik jenis PP yaitu plastik bekas gelas mineral 240 ml dan LDPE yaitu plastik es.
    B.  Membersihkan limbah plastik tersebut untuk mengurangi efek yang diperoleh pasa percobaan yang berlangsung.
   C.  Memotong-motong bagian plastik.
   D.  Mempersiapkan alat-alat destilasi.
  E.  Melakukan penimbangan bahan plastik dan spirtus yang digunakan untuk pembakaran atau pemanas destilasi.
   F.  Melakukan kegiatan pembakaran dan destilasi pada plastik jenis PP dan LDPE sesuai dengan waktu yang ditentunkan.
   G. Mengukur zat destilat sebagai hasil destilasi.
   H.  Mengukur residu sebagai sisa hasil destilasi.
   I.    Menghimpun data sebagai bahan analisis data (verifikasi data).
J.   Membuat kesimpulan.

Pembahasan
1.   Plastik jenis LDPE lebih ekonomis dan sering di temukan sebagai limbah.
2.   Destilat LDPE lebih Banyak dari PP dalam waktu yang sama.
3.   Destilat PP lebih banyak dari LDPEdengan massa atau volume yang sama.
4.   Residu LDPE lebih sedikit dari PP dengan waktu dan volume yang sama.
5.   Waktu Distilasi LDPE lebih cepat PP.
6.   Waktu Ketahanan Pemakaian Bahan Bakar hasil LDPE > PP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar